Pagi dalam Narasi

Seperti pagi,
rindumu menyeruak merajah kegelisahan sisa tempo hari.

Bercerita tentang pagi, 
burung-burung hinggap menari mengicaukan doa subuh peneduh hati. 

Aku suka pagi, 
meski pagi kadang terlalu bingar,

karena pagi, sepeda motor kelahiran 2003ku selalu bersandingkan metromini melintasi Gunung Sahari.

Pagi itu basah, 
gelisah seperti malam gelap, menunggu dini hari menyelundupkan terang menembus jendela diri.

Pagi membuaiku dalam sajak, 
hingga lupa pagi ini aku harus bergegas demi sebait lembar revisi skripsi.

Pagi dalam narasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena Untuk Berubah, Kita Butuh Melangkah

Touching Old Blog

Belajar dari Surat Kabar