Tentang Rumi Shauqi Rabbani, Anakku

Dek, suatu hari nanti ketika umurmu sudah 6 atau 7 tahun, baca tulisan ini ya.

Hari ini, 27 September 2021, pukul 08.54 engkau telah dilahirkan ke buminya Allah dengan berat dan panjang yang cukup. Kurang lebih seperti ayahmu.

Engkau lahir dari rahim seorang ibu yang baik hati, yang menjagamu ketika alat tes kehamilan yang dicobakan ibumu bertanda dua garis biru, pertanda engkau ada.

Ibumu menjagamu pagi, petang hingga hari menjelang. Ibumu yang mendoakan kebaikanmu, berharap engkau lahir dengan keadaan paling bahagia di muka bumi ini.

Dek, ibumu jua lah yang menahan pegal semalam suntuk, tidur tidak pulas, menahan kantuk di siang hari, bahkan harus membagi waktu untuk mengajar, mengatur posisi sana dan sini supaya tetap profesional mengajar di kala perut sudah membesar.

Ibumu rela menjaga asupan makan, menahan ego makan serampangan demi asupan gizimu baik dan sehat, semata-mata untukmu.

Ketika nanti engkau bertanya, "siapa yang perlu kau jaga hatinya? siapa yang perlu kau perlakukan bak mutiara?

Jawabannya adalah ibumu.. ibumu.. ibumu, baru ayahmu.

Dek, saat kau lahir, pertanda aku menjadi ayah. Kelak, kau yang paksa aku untuk menjadi ideal, menjadi teladan, menjadi shalih, menjadi tempatmu belajar mengaji, menjadi tempatmu bertanya perihal ketidaktahuanmu, menjadi baik dan bermanfaat seperti doa ayahmu yang berulang di pagi dan petang.

Kelak, semoga hidupmu dipenuhi kebahagiaan, menjadi orang yang baik, menjadi orang yang berdampak pada khalayak, menjadi sosok yang cerdas yang selalu rindu berada dalam jalan Allah, seperti arti namamu, "Rumi Shauqi Rabbani".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Karena Untuk Berubah, Kita Butuh Melangkah

Touching Old Blog

Quarter Life Crisis