Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Quarter Life Crisis

Gambar
  https://dafunda.com/wp-content/uploads/2017/05/mahasiswa-setelah-lulus-6.jpg Memasuki umur di antara 20-25 tahun ialah sebuah proses pendewasaan diri. Lulus kuliah adalah salah satu momen menentukan sekaligus mengkhawatirkan dalam periode usia ini. Lulus kuliah salah satunya. Fase ini ditimbulkan oleh masa-masa euphoria yang dimunculkan setelah lulus yang berubah menjadi masa-masa pencarian jati diri lagi. Pasti yang terlintas dalam pikiran kamu adalah: “Asik saya sudah lulus dan sudah wisuda, tapi tunggu dulu, sekarang saya harus ngapain, ya?” Pasti pertanyaan tersebut sempat terlintas, kan?  Satu realita yang harus bisa diterima di umur satu ini adalah kenyataan bahwa kamu dan rekan-rekan seperjuangan sudah mulai menjalani hidup sendiri. Kalian tidak lagi bisa bertemu sesering dulu sebab kesibukan dan tanggung jawab sebagai orang dewasa mengakuisisi hari-harimu. Tapi bukan berarti pertemanan berakhir. Hanya saja definisi perkawanan di usia ini mulai naik kela

Masalah dalam Sebuah Masalah

Gambar
Hidup ya dipikir-pikir seperti posisi perempuan dan laki-laki dalam melakukan hubungan seksual, kadang diatas, kadang juga dibawah. Posisi tersebut bertujuan untuk membuat keduanya merasa lebih bahagia. Begitu juga hidup manusia. Manusia sebagai makhluk individu tentu seringkali merasa hidup bak roller coaster. Terkadang terjerembab jatuh, merasa apa yang dilakukan tak memiliki arti. Orang-orang di sekitar dirasa juga tak peduli. Pikirannya hanya ingin memaki, menyesali dan ingin berubah namun bingung mulai membenahi diri dari mana. Bingung harus melakukan apa. Terkadang juga sedang merasa aman dengan dunianya. Hingga terlupa keadaan sekitar. Bahkan dalam tingkat kronis juga terlupa dengan sang pencipta yang menciptakan dia dalam sebuah kenyamanan semu. Kini orang yang sedang menulis tulisan ini, yang mungkin juga sedang anda baca pernah mengalami keduanya. Jatuh dan terlena menjadi hal yang seringkali dirasa dalam proses pendewasaan diri.  Mari berpikir lebih dalam

Balada Supir Taksi Online: Parakan Salak Mencekam

Gue baru keluar narik start jam 2 siang, setelah mengalami pergulatan dengan rasa males yang berkecamuk. Hehehe Dapet orderan pertama dari RS. Citama (Pabuaran) ke Klinik Citama (Bojonggede) dengan argo 35k. Melihat argonyaa yang lumayan, akhirnya gue sikat walau gue tau bakal ngelewatin Stasiun Bojonggede yang macetnya beeeeuh gak kira-kira coyyy. Tapi alhamdulillahnya hari itu gak terlalu macet sih. Daan mulai dari jam 2 sampe jam 5an gue berjibaku dengan daerah Bojonggede dan sekitarnya dengan argo yang sering gue bilang argo bajaj, karena harganya 15K sama kaya argi bajaj. Sekitar jam 5, gue dapet orderan dari Alfamidi Bojonggede ke daerah Parakan Salak dengan argo sekitar 40k, dengan nama Alfonsiun Funtaba. Kalo dari namanya sih, kaya Portugis aroma timor timur gitu yaa. Seperti biasa gue mengkongirmasi penjemputan. "Saya akan tiba dalam beberapa menit". Chat pembuka gue, biar keliatan kalo gue antusias. "Oke. Saya di Alfamidi Bojondiserta i a". Bale

Antara Citayem Cikini

Antara Citayem Cikini . Terbentang belasan stasiun yang panjang. Meninggalkan rasa mules yang tak tertahan. Penuh keringat dan kegelisahan. Hanya kulit dan alunan perih yang mengerti kegetiran. Antara Citayem Cikini . Kini tiba di pemberhentian stasiun kuning kecoklatan. Jiwa yang terpasung dalam kereta. Tersenyum atas pengorbanannya, karena plang toilet yang diharap sejak lama, kini terlihat di pelopak mata. Denny Abdurrachman. 2016.

Sajak untuk Sahabat

DESEMBER YANG KURINDU Desember adalah memoar tentang kenangan, Tetapi ingatan selalu abadi di sepanjang bulan dalam kalender. Satu hari di bulan Desember, Aku melihat kepulanganmu dengan tubuh basah. Kau menetes dari sajakku. Tangan-tangan hangat bersisa dingin mengeras kaku. Biarkan saja aku tinggal di dalam tubuh ingatanmu, sebagai Desember yang bahagia, sebagai hujan dalam perih getir melihat engkau dengan rasa sakitmu di bulan-bulan sebelum bulan Desember tiba.   Selalu, Desember membuatku terseok jatuh ke dalam sendu. Kala itu hatiku mulai kering, tiada lagi Desember kecuali kau. Merindukan Desember, bersama hujan ini tak pernah kesepian. Seperti gerimis, kenanganmu selalu manis. Kaulah Desember tanpa ada tanggal-tanggal yang kekal, menghilang dengan membawa berkah tuhan yang kekal, bahkan teramat kekal. Desember ialah persinggahan terakhir pada pelupa hari rindu. Desemberku kian rapuh, sepeninggal ta