Ayah, Ibu Maaf untuk Segalanya
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVgfDAH6ZQ9uVJr92aQrA3IYJ4PL8wDMFEIeT_YLgljmFssycPwE-geaVukliL7F3cTGgtL8EOno86cupT5NbiriJmGpe8gojPOQwZXTCzCXAexSuh_7mzSxe-QbO76zMRnCn-jHEvakiM/s320/20200524_074841.jpg)
Pagi tadi, di tengah menyimak bacaan surat al- A'la yang dilantunkan imam di rokaat pertama sholat Id, seketika selintas muncul wajah ibu dan ayah. Jika dihitung sejak akil baligh, mungkin sudah 20 kali banyaknya ku sholat idul fitri, tapi baru kali ini wajah keduanya hadir meracau ditengah-tengah sholat. Terbayang, bahu legam saksi kerja keras ayah sudah sedikit membungkuk. Terlihat pula keriput menghiasi wajah ibu yang menandai semakin menua keduanya. Seketika, dibalik masker yang menutup mulut hidung, air mata tak bisa saya bendung. Saya menangis sesenggukan. Tetesannya membasahi masker yang ayah saya ingatkan untuk tak luput dibawa ke masjid. Saya menangis lirih, takut, satu yang saya khawatirkan, bagaimana jika idul fitri ini jadi lebaran terakhir kami untuk bersama? bagaimana jika idul fitri ini jadi momen tak berulang lagi dikemudian hari? bagaimana jika tak ada lagi kesempatan seoarang anak meminta maaf atas kubangan dosanya terhadap orang tua? bagaimana jika satu di...